Tuesday, January 27, 2009

bang kumis

image: rickpie.com


bang kumis ternyata nggak hanya monopoli merek dagang sop buntut. bang kumis juga merupakan favorit pencipta lagu-lagu dangdut atau daerah. sebagai pelanggan bus antarkota (Cibinong-Jakarta PP) saya terbiasa mendengarkan lagu-lagu berbau bang kumis dengan versi berbeda-beda. lagu-lagu itu diputar lewat cakram VCD untuk menghibur penumpang. volumenya jangan tanya, pasti kenceng abis.

suatu kali saat mau ke kantor, bus yang saya tumpangi menyetel lagu-lagu sunda ceria..., penyanyinya udah setengah baya, ibu-ibu tambun, tapi asli cantik banget eui.... rambutnya ganti-ganti. satu lagu rambutnya di konde, satu lagu lagi digerai, satu lagu lagi warnanya item, satu lagu lagi udah pirang, top markotp deh. goyangnya, jangan tanya, biar badan gede tetep yahud.

salah satu lagu yang dinyanyiin si ibu ini judulnya bang kumis. seorang pria berkumis tebal ikut nyanyi sambil joget muter sono sini ngegodain si ibu yang lirik-lirik genit. sepanjang jalur cibinong-uki, nggak berhenti nih lagu diputar. tapi ya mata saya juga tetep aja ngeliat ke arah tv.

lain kali lagi, bang kumis diyanyiin pedangdut rita sugiarto di bus lain yang saya tumpangi. juga rute cibinong-uki. judulnya sama bang kumis, tapi beda aransemen dan syair dengan ibu montok sebelumnya.

nggak cuma rita sugiarto, bang kumis juga didendangkan pedangdut lain yang kurang terkenal namanya. juga beda versi.

kenapa ya bang kumis bisa laris manis begini di dunia perdangdutan. memang sih selama ini laki-laki berkumis itu identik dengan laki-laki jantan, hebat, penakluk perempuan.... tapi yang pasti sekarang ini udah jarang banget laki-laki yang mau melihara kumis yang kayak gorden sampe-sampe mulutnya nggak keliatan.

waktu saya kecil sih memang banyak bapak-bapak, termasuk bapak saya yang melihara kumis sampe ujungnya dipelintir ke atas alias kumis jampang, ya kayak kumis pak raden di film si unyil. dulu, kalo ngeliat bapak-bapak kumisan saya biasanya langsung mengkeret.

sekarang bisa dihitung jari. orang berkumis pun sudah nggak lagi heboh membiarkan kumisnya melambai-lambai kayak gorden. sekarang ini asal ada kumis aja, kayak jusuf kalla itu. kumisnya hanya sebaris. nggak tau bagaimana cara mangkasnya yang pasti kumis hanya ada di atas bibir, di bawah idung sekitar satu senti dibiarin polos.

jadi kangen lagu lama.... itu kumis... itu kumis... itu kumis... kumis siapa... itu kumis... itu kumis....

tapi kenapa judul lagunya harus bang kumis semuanya....? tanya, kenapa?

No comments: